Kamis, 24 Juni 2010

Bagimana Menjadi Pemimpin Yang Sukses?




Di balik kisah kesuksesan seorang pemimpin hebat, terdapat sebuah lingkaran penting berisi para penasihat kepercayaan, pembimbing, serta rekan kerja yang mendukungnya. Sukses atau tidaknya seorang pemimpin dipengaruhi kemampuannya untuk membangun hubungan erat dengan orang-orang di sekelilingnya.

Menurut Keith Ferrazzi, penulis buku Who’s Got Your Back, setiap kelompok tersebut dapat datang dalam berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat ditemukan dalam hampir setiap bidang, baik kehidupan pribadi maupun profesional.

Setiap kelompok tersebut, menurut Ferrazzi, terhubung secara unik dalam sebuah ikatan garis kehidupan. Untuk membangun ikatan penting itu, ada empat pola pikir yang harus dipelajari dan dipraktikkan oleh seorang pemimpin.

Kunci dalam membangun hubungan dekat dengan orang-orang yang Anda anggap sebagai penasihat tepercaya dalam karier maupun kehidupan pribadi adalah bagaimana keempat pola pikir ini bekerja sama.

1. Kemurahan hati
Ini adalah dasar dari mana semua perilaku lain muncul. Kemurahan hati merupakan sebuah komitmen untuk saling mendukung, yang dimulai dengan kesediaan untuk memaparkan dan berbagi pandangan serta ide kreatif. Merupakan sebuah janji untuk menolong orang lain mencapai kesuksesan dengan cara apa pun yang dapat Anda kerahkan.

Kemurahan hati menunjukkan akhir dari isolasi dengan membukakan pintu menuju sebuah lingkungan emosional penuh kepercayaan, yang disebut juga sebagai ruang aman. Lingkungan ini diperlukan untuk menciptakan hubungan di mana pola pikir lain dapat berkembang.

2. Keterbukaan
Runtuhkan benteng perlindungan Anda agar dapat tumbuh rasa saling pengertian. Di sini Anda melewati ambang pintu menuju tempat yang aman setelah keintiman dan kepercayaan mendorong pintu hingga terbuka lebar. Hubungan yang lahir dari kemurahan hati kemudian menjadi persahabatan yang berani, di mana berbagai risiko diambil dan berbagai undangan ditawarkan kepada satu sama lain.

3. Keterusterangan
Merupakan kebebasan untuk seratus persen jujur terhadap orang-orang yang menjadi tempat Anda mencurahkan perasaan. Keterbukaan membersihkan jalur umpan balik sehingga Anda dapat berbagi harapan dan ketakutan. Keterusterangan memungkinkan kita untuk mulai menafsirkan secara konstruktif, merespon dan berkutat dengan informasi tersebut.

4. Akuntabilitas
Akuntabilitas mengacu pada tindak lanjut atas janji-janji yang telah Anda ucapkan kepada orang lain. Istilah sederhananya, bagaimana Anda membuktikan janji-janji yang dibuat menjadi kenyataan. (*/OL-2010)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/

'>
Related Posts

0 komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA