Minggu, 29 Agustus 2010
Mantan Presiden Madagaskar Kerja Paksa Seumur Hidup
Mantan Presiden Madagaskar Kerja Paksa Seumur Hidup: Mantan Presiden Madagaskar Marc Ravalomanana yang tinggal di pengasingan, Sabtu (28/8/2010), dijatuhi hukuman kerja paksa seumur hidup karena bagiannya dalam kejadian yang dikenal sebagai pembunuhan 7 Februari 2009.
"Ravalomanana telah dijatuhi hukuman tanpa kehadirannya untuk kerja paksa seumur hidup karena pembunuhan dan tambahan pada pembunuhan itu," kata Hanitra Razafimanantsoa, pegacara presiden yang dijatuhkan itu, yang berada di pengasingan di Afrika Selatan sejak Maret 2009.
Pada 7 Februari 2009, pengawal presiden itu telah menembak tanpa peringatan pada satu kerumunan orang yang sedang melakukan jalannya ke kepresidenan sehingga menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai lebih dari 100 orang.
Dari ke-18 orang yang dituduh bersama di pengadilan itu, yang terjadi pekan ini di ibu kota Madagaskar, Antananarivo, 14 orang telah dijatuhi hukuman kerja paksa seumur hidup.
Para tertuduh dibela oleh dua penilai setelah pengacara mereka memutuskan untuk walk out pada awal pemeriksaan dengan alasan "pelanggaran mencolok atas hak-hak asasi pengacara," kata Razafimanantsoa. Ia menambahkan bahwa dirinya dan kliennya belum memutuskan apakah mereka akan naik banding.
"Baginya itu bukan putusan yang diambil dengan serius untuk sistem pengadilan yang telah dibantu oleh rezim."
"Tujuannya adalah untuk menghukumnya agar dia tidak dapat pulang ke Madagaskar dan mencalonkan diri dalam pemilihan mendatang."
Pemeriksaan pengadilan itu telah membuat gelombang di ibu kota dengan para pendukung dan penentang presiden yang dijatuhkan itu hadir dalam jumlah besar di pengadilan.
Pembunuhan Februari 2009 dipicu ketika penguasa Madagaskar sekarang ini, Andry Rajoelina—saat itu wali kota Antananarivo, tapi mengklaim akan memimpin negara itu—menunjuk seorang perdana menteri yang ribuan pendukungnya ingin ditempatkan di kepresidenan.
Pulau di Lautan India itu telah terperosok ke dalam krisis politik sejak akhir 2008. Krisis itu telah menyebabkan jatuhnya Ravalomanana pada Maret 2009 dan penggantiannya dengan Rajoelina, yang pada waktu itu mendapat dukungan militer.
Hukuman terakhir itu tanpa kehadiran Ravalomanana yang ketiga kalinya sejak kejatuhannya. Ia diganjar empat tahun penjara dan denda untuk kasus konflik kepentingan dalam pembelian sebuah pesawat presiden dan lima tahun kerja paksa karena pembelian tanah. (Kompas.com)

- Jual Bibit Lada Perdu Tanpa Junjung dan Rambatan di Bandar Lampung
- Dalil-dalil Tentang Waktu Sholat
- Film Innocence of Muslims, Hinaan terhadap Umat Islam dan Nabi Muhammad
- Adam Yauch Tutup Usia - Biography Adam Yauch
- Wajah Valeria Lukyanova 'Manusia Barbie' Sebelum Bedah Plastik
- UU SOPA dan PIPA, Pemerintah AS menutup situs megaupload.com
- Pentagon Ujicoba Senjata Hipersonik
- Helm Buatan Pentagon ini Mampu Mendeteksi Pemilik Senjata Kawan dan Lawan
- Demi Uang Rela Jual Anak Seharga Rp 188 Miliar di Facebook
- Toyota Prius Mobil Paling Populer di Jepang
- Marinir AS Kencingi Jenazah Taliban [Video]
- Daftar Lagu yang sering digunakan oleh militer untuk menyiksa dan mengintimidasi tersangka
- Obama Di Indonesia : Dua Wajah Obama
- Surfer Andy Irons Dies
- Kim Peek The Rain Man Manusia Super Jenius di Dunia
- Kantor Berita Italia : Kepolisian Italia Sita Uang Vatican Bank
- Kunjungan Paus Benediktus XVI ke Inggris Telan Biaya Rp 280 Miliar
- Gempa berkekuatan 7 SR Hancurkan Puluhan Gedung di Selandia Baru
- Tim Relawan Indonesia Menuju Lokasi Bencana Banjir di Pakistan
- Study Analysis: Indonesia - malaysia Confrontation, Why should a civil war?
- Wikileaks kembali membocorkan data militer Amerika Serikat
- Putri Diplomat Amerika di Temukan Tewas
- Malaysia gerah dengan pemberitaan media Indonesia
- Khurram Syed Sher was on Canadian Idol Season 6
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA