Rabu, 11 Agustus 2010

Cara Budidaya Belut (Monopterus Albus )




Teknik Budidaya Belut Part 1

A. Memilih Tempat / Lokasi
Sebelum pembuatan kolam dimulai, lokasi bakal pembuatan kolam perlu diperhatikan. Survei lokasi sehatusnya dilakukan sebagai langkah awal bagipara investor atau peminat sebelum memutuskan untuk membangun kolam. Namun, kenyataan yang terjadi kini sering tidak denikian. Umumnya orang memiliki tanah terlebih dahulu baru tertarik untuk membangun kolam. Meskipun demikian, tidaklah berlebihan jika dalam diktat ini disinggung langkah –langkah yang idelauntuk membuat kolam.
Luas lahan yang akan dibuat kolam harus diukur terlebih dahulu. Kemiringan lahan juga harus diukur, kemudian menentukan batas kolam yang akan dibuat.
Kolam untuk belut, pembuatan kolam meliputi pengamatan letak lahan, pembuatan skema (gambar) konstruksi, pengerjaan pengganlian, serta pemasangan danpembuatan bagian- bagian perlengkapan kolam seperti pintu air, saringan dan lain – lain.

B. Membuat Kolam
Jika dalam memilih lokasi sudah ditentukan dimana lokasi kolam yang akan dibuat dan telah memenuhi persyaratan maka pembangunan kolam sudah dapat dimulai. Namun sebelumnya harus ditentukan dulu jenis kolam yang akan dibuat sebab kegiatan budidaya belut yang lengkap memerlukan jenis kolam sesuai dengan kegiatan yang hendak dilakukan. Adapun jenis-jenis kolam yang harusadadi suatu areal budidaya belut adalah kolam penampungan induk, kolam pemijahan dan pendederan, dan kolam pembesaran.
Ukuran kolam untuk semua jenis kegiatan tidak sama besarnya, yaitu :

1. Kolam penampungan induk,ukurannya 200 cm X 200 cm dengan kedalaman 100 cm
2. Kolam pemijahan dan pendederan, ukurannya 200 cm X 200 cm dengan kedalaman100 cm
3. Kolam pembesaran, ukurannya 500 cm X 500 cm dengan kedalaman 120 cm

C. Media Pemeliharaan
Setelah kolam selesai dibuat yang paling utama adalah pemberian media pemeliharaan sebelum kolam tersebut dipergunakan, yaitu media untuk tempat hidup belut berupa tanah sawah atau Lumpur kolam yang sudah dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos ( sekam/gabah padi yang sudah dibusukkan ), jerami padi, cincangan pisang, pupuk Urea, dan pupuk NPK, dengan perbandingan sebagai berikut :

- Lapisan pertama paling bawahjerami padi setinggi 40 cm
- Diatas jerami ditaburi secara merata pupuk Urea 5 Kg dan NPK 5 Kg
- (Untuk ukuran kolam 500 cm X 500 cm, apabila kolamnya lebih besar atau lebih kecil
ukuran ini, perbandingan pupuk diatasdapat dijadikan patokannya)
- Lapisan kedua tanah / Lumpur setinggi 5 cm
- Lapisan ketiga pupuk kandang setinggi 5 cm lapisan keempat pupuk kompos setinggi5 cm
- Lapisan keempat tanah / Lumpur setinggi 5 cm
- Lumpur kelima cincangan batang pisang setinggi 10 cm
- Lapisan Keenam tanah / Lumpur setinggi 15 cm
- Lapisan ketujuh air setinggi 10 cm
- Diatas air ditanami secara merat ecenfg gondok sampai menutupi ¾ permukaan kolam.

Setelah semua media pemeliharaan terisi dalam kolam, diamkan media pemeliharaan tersebut selama 2 ( Dua ) minggu agar seluruh media mengalami proses permentasi. Dan setelah 2 ( Dua ) minggu slesai poroses permentasinya maka benih / bibit belut dapat dimasukkan ke kolam pemeliharaan tersebut.

D. Memilih Benih
Pelaksanaan pengembangbiakkan sudah bisa dimulai dengan telah terlengkapinya semua sarana yang dibutuhkan. Untuk tahapan ini yaitu memilih benih. Agar diperoleh belut berkualitas baik dan tidak menghasilkan keturunan abnormal, benih yang dipilih harus memenuhi syarta sebagai berikut :

1. Anggota tubuhnya masih utuh dan mulus, yaitu tidak ada luka bekas gigitan,
2. Gerakan tubuhnya lincah dan agresif.
3. Penampilannya sehat yang dicirikan dari tubuhnya yang keras, tidak lemas jika di pegang
4. Tubuhnya berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklat-coklatan
5. Usianya berkisar 2 bulan – 4 bulan

Belut mempunyai kelamin ganda (Hermaprodit) pada kehidupannya. Belut ini menjalani pergantian kelamin dari betina ke jantan dalam siklus kehidupannya. Belut muda selalu berkelamin betina. Sedangkan belut yang sudah tua selalu berkelamin jantan. Dan karena sifat – sifat belut serupa itu, amka pada belut bisa terjadi masa kosong kelamin atau banci. Dengan adanya perubahan kelamin inilah pada belut sering terjadi kanibalisme, saling bunuh dan makan diantara mereka sendiri.
Induk belut yang baik dapat dikenali dari penampilannya. Untuk mengetahui induk belut yang baik, berikut diberikan cirri-ciri induk belut jantan dan induk belut betina.

a. Ciri Induk Belut Jantan
- Berukuran panjang lebih dari 40 cm
- Warna permukaan kulit lebih gelap atau abu – abu
- Bemtuk kepala tumpul
- Usianya diatas sepuluh tahun

b. Ciri Induk Belut Betina
- Berukuran panjang antara 20 cm -30 cm
- Warna permukaan kulit lebih cerah atau lebih muda
- Warna hijau muda pada punggung dan warna putih kekuningan pada perutnya
- BEntuk kepala runcing
- Usianya dibawah sembilan bulan

'>
Related Posts

0 komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA