Jumat, 10 Desember 2010

Makna Hubungan Seksual




Makna Hubungan Seksual : Dalam aliran Tantra, Kamasutra, TAO, dan sejenisnya, kita diajarkan bahwa energi yang saling bertukar ketika aktivitas seks dilakukan akan mengalir keseluruh jiwa kita dan mengisi setiap relung sanubari. Disinilah rahasianya, mengapa orang yang mengumbar hawa nafsunya untuk melakukan hubungan seks dengan sembarang orang, jiwanya serasa berhutang terus! Berhutang pada keyakinan bahwa seks tidak bisa menenangkan jiwanya! Seks hanya aktivitas fisik, sama seperti olah raga yang menghasilkan gesekan dan keringat dan lenguhan kepuasan semu yang sesaat.

Seks seharusnya menjadi arena peleburan batin dua orang yang saling mencintai. Sebab cinta mengajarkan pasangan untuk mengalirkan energi, lebih dari sekadar sentuhan fisik. Sehingga, pasangan yang bercinta dengan batin, akan merasakan hubungan medan elektrik itu. Bahkan, medan elektrik tersebut masih terasa ketika mereka tidak bersentuhan atau tidak berada dalam tempat yang sama.

Dalam istilah Jawa kuno, hubungan seks dinamakan Asmaragama. Asmara berarti percintaan dan gama berarti senggama. Dengan demikian, kita memaknai seks itu seni bercinta yang memadukan dua tubuh dan dua jiwa pelakunya.

Banyak orang terbiasa melakukan hubungan seks dengan banyak orang dan tidak terikat perasaan dan emosi. Tetapi jiwa mereka tetap merasa kosong jika belum melakukan hubungan seks dengan orang yang benar-benar dicinta dan yang mengisi seluruh lubuk hatinya. Disinilah, kita melihat perempuan atau lelaki yang hanya melakukan hubungan seks sekedar melampiaskan nafsu birahi, sebagai ajang saling menggesek kulit.

Jadikanlah hubungan seks sebagai perbuatan berkasih sayang yang bertanggung jawab! Bukan saja pada diri sendiri, juga pada orang lain. Hanya dengan berkesadaran dengan cinta kasih maka seks pantas dilakukan. Jangan pernah mengadaikan perasaan cinta untuk seks sesaat.

Jangan membuat hidup kita menderita karena seks. Seks adalah kebutuhan biologis setiap manusia. Dengan seks kita belajar mengontrol emosi, belajar memahami orang lain, belajar mengendalikan ego, dan belajar menyatukan kejiwaan kita menuju hidup harmonis.

Seks bukan sekedar alat untuk berkembang biak. Tetapi, seks adalah tanggung jawab jiwa yang akan menentukan nasib generasi-generasi selanjutnya. Jangan melakukan hubungan seks karena sekedar 'iseng' dan mau! Tapi sadarilah, dengan melakukan hubungan seks, kita sudah bertukar energi kejiwaan dengan pasangan 'main'. Disitulah kita melakukan keterikatan energi yang tidak terlihat mata fisik dan jiwa kita bertanggung jawab atas perbuatan fisik yang kita dilakukan!

'>
Related Posts

0 komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA