Senin, 16 Agustus 2010
Lokasi Wisata Sejarah Jadi Tempat Mesum
Pakar Info - Tulungagung : Kawasan wisata Goa Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung mempunyai nilai sejarah tinggi. Namun, lokasi ini kerap dijadikan lokasi pasangan yang mabuk kasmaran untuk berbuat mesum. Bahkan di bulan Ramadan pun, aktivitas pacaran di lokasi itu tak berkurang.
Pantauan dilokasi, Minggu (15/8) menjelang sore, tampak puluhan sepeda motor terparkir di penitipan. Namun saat di lokasi hanya terlihat beberapa orang saja yang duduk-duduk di bebatuan Goa Pasir. Menurut Djani (57), warga setempat, kebanyakan pengunjung Goa pasir datang berpasang-pasangan.
Mereka sengaja datang untuk mencari lokasi pacaran. Biasanya, mereka akan naik ke atas bukit yang rimbun pepohonan dan bongkahan-bongkahan batu. Di antara pepohonan dan tonjolan batu-batu besar itulah mereka kemudian memadu kasih. Itulah sebabnya, keberadaan mereka tak tampak jika dilihat dari bawah.
"Biasa, kalau sampai di lokasi ini pasti langsung hilang. Cari tempat sendiri-sendiri," katanya dengan diiringai tawa kecil.
Djani menambahkan, warga di sekitar lokasi wisata Goa Pasir sudah permisi dengan para pengunjung yang hanya mencari lokasi pacaran. Sebab, dari para pengunjung mereka mendapat uang tambahan, baik untuk penitipan sepeda maupun sumbangan sukarela.
Sayangnya, aktivitas pasangan beda jenis ini kerap dijadikan tontonan anak-anak. Seperti halnya Aan (16) dan Andri (16), Warga Desa/Kecamatan Sumbergempol. Dua siswa kelas I di sebuah STM swasta ini mengaku sengaja datang ke Goa Pasir untuk mengintip aktivitas orang pacaran.
"Siapa suruh pacaran di tempat umum. Kan saya juga tidak salah kalau melihat mereka," kata Aan sambil cengar cengir.
Dalam menjalankan aksinya, keduanya mengaku pura-pura mendaki ke atas bukit. Dalam perjalanan ke atas itulah mereka sengaja berbelok di antara bebatuan. Di sanalah mereka kerap menemukan berbagai aktivitas manusia berbeda jenis. Bahkan jika sampai ke puncak bukit, keduanya bebas memilih pemandangan yang diinginkan. Meski sering diganggu para pengintip, namun para pelaku tidak pernah marah.
"Mau marah kan mereka yang salah. Sudah tahu lokasi wisata kok dibuat mesum," elak Andri.
Andri menambahkan, gaya pacaran para pengunjung Goa Pasir sudah kelewat batas. Dari sekadar cium-ciuman, raba-rabaan sampai melorotkan celana. Bahkan Andri mengaku kerap menemukan kondom bekas pakai, dibuang begitu saja di rerimbunan belukar.
Rupanya tak hanya hari libur saja, para pengunjung memanfaatkan Goa Pasir menjadi lokasi pacaran. Menurut Aan dan Andri, di hari biasa pun jumlah mereka masih banyak. Bahkan tidak sedikit di antara pengunjung adalah pelajar yang masih memakai seragam putih abu-abu. "Puasa atau tak puasa, libur atau tak libur sama saja. Tetap banyak yang pacaran," pungkas Aan. (Inilah.com)

- Video Pelecehan Sholat
- Hasil Quick Count Pilkada Jawa Barat 2013
- Sejarah dan Asal-usul Suku Lampung
- Dalil-dalil Tentang Waktu Sholat
- Hama dan Penyakit Jahe serta Cara Pengendaliannya Secara Organik
- Chef Tatang Sang Maestro Kuliner Meninggal Dunia
- Berita Gempa Aceh Terkini 2012
- 7 Jaksa Paling Populer karena bermasalah
- Daftar Harga Tiket Pesawat Lion Air 2012
- 10 Mobil Paling Laris di Indonesia
- Spesifikasi dan Harga Mobil SMK (ESEMKA)
- Katalog Carefour Bandung 2012
- Daftar 50 Wanita Cantik di Indonesia
- Inilah Syair Lagu Hip-hop Papua Merdeka Yang Mengutuk Indonesia
- Wacana Pemindahan Ibukota RI - Lampung Berpotensi Sebagai Pusat Pemerintahan
- Susunan Pengurus DPN HKTI Pimpinan Prabowo
- JK Diusulkan Sebagai Tokoh Perdamaian
- 10 Program Prioritas dan 10 Komitmen Calon Kapolri Komjen Timur Pradopo
- Daftar Jawara Indonesian Mathematic Competition (IMC) 2010
- Wajah Baru Toyota New Rush
- Penyerang Polsek Hamparan Perak diduga Melarikan Diri Melalui Jalur Laut
- Hasil Munas Kadin VI : 5 Calon Kandidat Ketua Umum Kadin
- Polisi Terus Selidiki Penyebab Amblesnya Jalan RE Martadinata
- Wapres Boediono bersilaturahim dengan sejumlah mantan Presiden dan Wakil Presiden
- Inilah Kritikan 'Berani' Adjie Suradji Kepada Presiden Yang dimuat di Harian Kompas
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA