Senin, 01 November 2010

Berita Terbaru Hasil Pilkada Bandung Putaran 2




Dua Kubu Saling Klaim Sebagai Pemenang : Hasil penghitungan cepat (quick count) pasangan Ridho Budiman Utama-Dadang Rusdiana (Ridho-Darus), unggul tipis dibanding lawannya pasangan Dadang Naser-Deden Rumaji (DNDR). Ridho-Darus meraih 50,32% suara, sementara pasangan DNDR mendapat 49,68% suara. Sementara kubu pasangan DNDR mengklaim perolehan suara mereka lebih unggul dibandingkan rivalnya pasangan Ridho-Darus. Hingga pukul 16.30 WIB, Minggu (31/10), perolehan suara DNDR diklaim mencapai 53,82%.

Sementara hasil penghitungan sementara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kab. Bandung (baca KPUD Umumkan Hasil Sementara) hingga ditutup pukul 22.21 WIB, dari 31 kecamatan menunjukkan, nomor 7 meraih 673.463 suara (53,25%) sementara nomor 8 meraih 591.197 suara (46,75%). Suara yang sah 1.264.660 dan suara yang tidak sah 44.098 dengan jumlah partisipasi pemilih 1.308.758 (61,45%). Dalam Pemilukada Kab. Bandung putaran kedua yang berlangsung Minggu (31/10) kemarin, ketua tim sukses Ridho-Darus, Arifin Sobari didampingi sekretaris tim sukses, Gun Gun Gunawam mengatakan, data tersebut diambil secara acak, kebanyakan di kantong-kantong lawan.

"Dengan mengambil sampel di lebih dari 600 TPS yang diambil secara acak di 31 kecamatan di Kab. Bandung, persentase suara pasangan Ridho-Darus 50,32%, sementara nomor 7 memperoleh 49,68%," ungkap Arifin saat memberikan keterangan pers di pusat tabulasi pasangan nomor 8 di Hotel Grand Pasundan, Jln. Peta Bandung, Minggu sore. Dikatakan Arifin, meski versi perhitungan quick count unggul, pihaknya tetap menunggu penghitungan riil (resmi) melalui laporan model C1. Dengan kemenangan sementara hasil penghitungan cepat tersebut, tegasnya, tim pemenangan nomor 8 akan memfokuskan untuk pengamanan suara. Selain itu, lanjutnya, pihaknya melalui tim advokasi pasangan Ridho-Darus, juga akan mengawal indikasi-indikasi pelanggaran yang terjadi. Terutama keterlibatan birokrasi yang dinilainya secara terang-terangan mendukung kandidat rivalnya. "Karena pelanggaran yang terjadi pada putaran pertama tak menutup kemungkinan berulang pada putaran kedua," tandasnya.

Dikatakan Arifin, di titik-titik yang menjadi kantong suara Ridho-Darus, terutama di wilayah perkotaan, seperti Baleendah, Dayeuhkolot, Soreang, Arjasari, Cangkuang, Pangalengan, Cimaung, Rancaekek, Cicalengka, Katapang, Cileunyi, Pameungpeuk, dan Bojongsoang, pihaknya yakin menang. Namun pihaknya sangat menyayangkan pemilu putaran dua yang ternoda oleh keterlambatan pembagian formulir model C-6 (surat panggilan ke TPS), yang banyak ditemukan di kantong-kantong suara pasangan Ridho-Darus. "Paling tidak hasil temuan di lapangan tim kami, indikasi tersebut ditemukan di daerah pemilihan (dapil) 2, 3, ,4 dan 6, yaitu daerah perkotaan. Rata-rata sekitar 10 persen per TPS calon pemilih yang tidak memperoleh model C-6," katanya.

Kekecewaan senada juga diungkapkan cabup nomor 8 Ridho Budiman Utama. Selepas pencoblosan kepada wartawan Ridho mengaku kecewa dengan kinerja KPU yang kurang optimal. Apalagi keterlambatan pendistribusian formulir model C-6 tersebut terjadi di kantong-kantong pendukung Ridho-Darus. Selain itu, lanjut Ridho, ada juga model C-6 yang tercampur, yaitu di TPS 74 yang tercampur dengan TPS 44. Meskipun telah diselesaikan petugas, namun hal semacam itu membuat bingung para pemilih yang surat C-6-nya tertukar. "Kita agak kecewa dengan kinerja KPUD. Padahal seharusnya KPUD berkaca dari pengalaman sebelumnya (pendistribusian C-6 pada putaran pertama yang relatif lancar, red)," ungkap Ridho.

Ditanya kesiapan dirinya dengan hasil penghitungan suara nanti, Ridho menyatakan, dirinya tidak hanya siap menang atau kalah, melainkan siap jujur. Menurutnya, siap jujur artinya proses pemilukada hingga penghitungan suara harus dilakukan secara jujur. Namun untuk mengatasi kemungkinan adanya praktik ketidakjujuran dalam putaran dua ini, pihaknya sudah mengantisipasi dengan memperkuat saksi dan menyiapkan tim advokasi. "Kita turunkan saksi 100 persen di TPS-TPS. Bahkan jika digabung dengan tim yang mengawasi di luar TPS, menjadi 200 persen. Bahkan di titik rawan, kita punya saksi khusus," katanya.

Meskipun demikian, ditegaskan Ridho, dengan segala upaya dan ikhtiar tersebut, akhirnya yang menentukan adalah Tuhan. Karena itu menjelang jam-jam pencoblosan dirinya lebih banyak taqorrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT. "Mudah-mudahan hasilnya yang terbaik. Semuanya saya serahkan kepada Allah SWT," ujarnya.
======


Pilkada Bandung Putaran 2, Hasil Quick Count Pilkada Bandung putaran 2, Hasil Pilkada Bandung Putaran kedua

'>
Related Posts

0 komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA