Minggu, 28 November 2010

Bisnis Tongkolan




Bisnis Tongkolan : Mau berinvestasi dengan membeli tongkolan, sekaranglah saatnya. Pasalnya, sebentar lagi musim bertongkol bakal segera menyurut. Yang jadi persoalan, kini tak mudah bagi breeder buat melepas tongkolannya, terutama tongkol (spadiks) jenis-jenis favorit.

Mau berinvestasi dengan membeli tongkolan, sekaranglah saatnya. Pasalnya, sebentar lagi musim bertongkol bakal segera menyurut. Yang jadi persoalan, kini tak mudah bagi breeder buat melepas tongkolannya, terutama tongkol (spadiks) jenis-jenis favorit. Hitung-hitungannya sederhana, dengan menggembok tongkolan kemudian menyemaikannya sendiri, hasilnya bisa berlipat dua.



Buat contoh. Biji (oce) jenmanii Cobra, melejit sampai Rp 800 ribu/biji. Bila mau sabar, dibiakkan sendiri. Dalam dua bulan ke depan bayi si Cobra berdaun dua bisa melewati angka sejuta.

Atau sebut saja oce Black Beauty, di sekitaran Solo sekarang (kalau ada yang mau jual) sudah dilabeli Rp 150 ribuan/biji. Sabar dikit, semaikan kemudian dua bulan kemudian dilepas ke pasaran, bayi si hitam manis itu bisa mencapai Rp 200 ribuan bahkan lebih..

BLACK BEAUTY
Sepertinya, yang sekarang paling prospek adalah memburu oce atau nebas tongkolan Black Beauty (BB), selain Cobra, tentunya. Pasalnya, gandrung BB ini nyaris merata. Di mana-mana orang nyari BB. Sementara indukannya seperti lenyap di pasaran. Bisa jadi karena populasinya memang lebih sedikit dari jenmanii (non jenis-jenis favorit).

Black Beauty itu kan aslinya produk impor. Di Thailand sana juga sudah tak murah. Sementara yang sudah berkategori dewasa sebagian besar dimiliki kolektor. Tak mudah bagi mereka melepasnyaĆ¢€, analisis Erwin Anaconda Nursery, Breeder yang kebetulan memiliki indukan-pun juga mengunci penjualan oce (biji)nya. Ini yang repot. Jadi, jangan lagi hendak memborong togkolannya. Mau nempil bijinyapun tak ada di pasaran.

MASIH MENJANJIKAN
Lepas dari kosong tidaknya stok tongkolan di pasaran, berinvestasi dengan membeli tongkolan memang lebih menjanjikan dibanding, misalnya, berinvestasi di bibitan. Apalagi bila tongkolannya jeis-jenis favorit.

Yuk...kita coba berhitung dengan mengambil sample Gelombang Cinta (GelCin), yang belakangan sudah rada meredup kilaunya. Dengan membeli tongkol super sepaniang sampai sekitar 30cm, akan bisa diperoleh sampai 2500 biji (oce). Harga tongkol seukuran itu sekarang di kisaran Rp 20 jutaan.

Tak akan rugi. Semisal, kil hitung paling murah harga oa itu sepuluh ribu saja maka akc setara dengan dua-puluh lima juta Padahal, oce Gelombang Cinta masih didagangkan di atas sepuluh ribu per biji, tuh Toha, pemilik Induk Nursery Solo yang dikenal sebagai produsen tongkol-tongkol super.

Bila mau diecer lagi, memang relative tipis untungnya. Mau untung lebih gede ? Coba saja saja semaikan sendiri Dengan tingkat keberhasilan perkecambah 80% saja, akan didapatkan sekitar2 rb bibit GelCin. Tunggu sekitar dua bln, akan mulai berdaun 4-5 daun helai yang di pasaran sekarang masih didagangkan Rp. 30 ribuan. Berarti akan didapatkan Rp 60 juta. Itu berarti tiga kali lipat dari modalnya. Atau paling apes, misalnya, bibit itu diborongkan dengan harga rata-rata rp 20 ribu/bibit. Masih diperoleh pendapatan kotor sekitar 40 jt.

Bisnis apa yang sekarang bias menghasilkan dua-tiga ratus persen dalam jangka waktu tak sampai 3 bulan, tandas Chris Gambles, tongkol hunter asal Sidoarjo.

Bagaimana bila tonkolnya milik jenis-jenis favorite? Pastilah bakal lebih gede lagi hasilnya. Itulah kenapa breeder di jateng yang disekitar juli masih mau melepas tongkol panenannya, sekarang menggembok rapat penjualan tongkolnya.

'>
Related Posts

0 komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA